12 Juli 2008

kamuflase bernama pemilu

Sekali lagi, rakyat indonesia dihadapkan pada sebuah drama baru, perhelatan akbar bernama pemilihan umum, yang di eufimis kan menjadi "pesta demokrasi". Istilah pesta demokrasi sendiri tidak diketahui adalah warisan dari pemerintahan Soeharto, yang memang memiliki strategi yang sangat jitu dalam menggunakan metafor dan eufimisme kata-kata.
Yang menjadi pertanyaan kini adalah benarkah pemilu adalah benar-benar pesta demokrasi, jika sampai sejauh ini ajang pemilu hanya melahirkan koruptor-koruptor baru, serta menjadi sebuah pintu gerbang bagi mereka yang akan menumpukkan pundi-pundi uang. Istilah yang tepat untuk pemilu adalah pesta elite politik.!!
Seperti telah diketahui, partai peserta pemilu tumbuh seperti jamur di musim penghujan, tentu saja dengan visi dan misi yang yahud, luar biasa dan ambisius, apalagi kalau bukan untuk mensejahterakan rakyat.
Namun rakyat terlanjur apatis dan skeptis, bahkan tak jarang mungkin mereka berpikir, "lebih baik kembali ke jaman soeharto". Bisa jadi benar, karena stabilitas sosial politik adalah mutlak untuk negeri yang sedang membangun.
Namun jaman harus berubah, dan ternyata Indonesia atau tepatnya para elite yang belum siap atau tidak mampu untuk mengikuti arus perubahan, karena tidak didukung oleh moralitas dan sistem pendukung yang bagus.
Undang-undang seperti dibuat hanya untuk kepentingan sesaat mereka,meskipun tak menutup mata bahwa KPK sebagai pemburu koruptor semakin menunjukkan taringnya.

Akan tetapi, sampai saat ini yang terlihat, Pemilu masih berupa sebuah kamuflase untuk sebuah kekuasaan atas nama perjuangan untuk kesejahteraan rakyat..
Entah sampai kapan...

1 komentar:

  1. mas, klo menurut saya...
    Pemilu itu pesta demokrasi..

    kita baru aja ngejalanin proses itu sejak 1998.
    Baru 10 thn, klo dibilang masih kyak bayi...

    emang kita ga bisa mengharapkan banyak hal...ya karena kita masih sangat muda dalam berdemokrasi...

    jangan disamakan dengan USA atau Eropa yg uda merdeka bahkan menjajah kita ratusan tahun...

    tapi kita harus tetep optimis....
    dalam menatap masa depan...

    BalasHapus

thankz for comment..