08 April 2008

perjalanan #1

tuntutan tugas dr pekerjaan saya selalu membawa saya ke dalam perjalanan demi perjalanan, seperti mengikuti mozaik kehidupan, dari kelas terbawah, kelas standard sampai kelas atas, secara ekonomi tentunya..

belum lama ini, menelusuri jalur pantura, kebetulan ('apes' bagi sebagian orang lainnya) saya dapat bus ekonomi, karena naik bukan dari agen, dan mulailah fragmen lain dari kehidupan beradegan di bus yang sesak penumpang, berjalan mengukur jalan di terik suhu panas pantura... perlahan bus menjelma menjadi toserba, dengan silih berganti pedagang yang menjajakan dagangan, mulai dari dagangan standard, rokok, air minum kemasan, makanan.. sampai dagangan yang agak tak lazim seperti alat pijat yang berbentuk seperti durian, dan sebagainaya..
tentu saja, disela2 penjual yang adu lihai menjajakan dagangan tersebut pasti ada musisi2 jalanan yang seperti berlomba silih berganti melebihi kontes nyanyi di tv, ada yang hanya bermodal "icrik-icrik" sampai membawa tape recorder plus salon, dan hebatnya tidak hanya laki2 yang terjun dalam profesi ini, tak lupa cewek-cewek yang berpenampilan layaknya penyanyi betulan pun ikut meramaikan laju bus tersebut..

lengkap sudah, bus itu menjadi "toserba berjalan.."

dulu ketika menelusuri belantara aceh, angkutan yang paling umum disana adalah "labi-labi" untuk dalam kota/kab, dan L300 untuk antar kabupaten, so hampir tidak mungkin untuk menjadikan sarana tersebut tempat berjualan pun mengamen, selain kultur masyarakat disana memang lebih "jaim", kalau tidak bisa dibilang "gengsi", hal ini dapat dilihat dari sedikit nya profesi tukang parkir, tak sebanyak di sini (jawa), motor di depan mata pun diparkirin...

memang pepatah selalu berlaku, lain lubuk lain ikannya, lain ladang lain belalang...

0 comments:

Posting Komentar

thankz for comment..